Mata waktu, mata sunyi: memanggil, menelan. Ceruk cinta yang haus warna. Ceruk perempuan. Malam ini aku akan tidur di matamu.*Daun-daun celana berguguran di senja tersayang. Di senja tersayang daun-daun celana berguguran.*Tangan kecil hujan menjatuhkan embun ke celah bibirmu, meraba demam pada lehermu, dan dengan takzim membuka kancing bajumu.*Aduh sayang, jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.*Tinggallah air mata yang menetes pelan ke dalam segelas bir yang menempel pada dada yang setengah terbuka, setengah merdeka.*Aku telah menguburkan saudaramu di sebuah rimba. Karena tak kutahu namanya, kutandai saja ia dengan tulisan KORBAN NOMOR 65.
Mata waktu, mata sunyi: memanggil, menelan. Ceruk cinta yang haus warna. Ceruk perempuan. Malam ini aku akan tidur di matamu.*Daun-daun celana berguguran di senja tersayang. Di senja tersayang daun-daun celana berguguran.*Tangan kecil hujan menjatuhkan embun ke celah bibirmu, meraba demam pada lehermu, dan dengan takzim membuka kancing bajumu.*Aduh sayang, jarak itu sebenarnya tak pernah ada. Pertemuan dan perpisahan dilahirkan oleh perasaan.*Tinggallah air mata yang menetes pelan ke dalam segelas bir yang menempel pada dada yang setengah terbuka, setengah merdeka.*Aku telah menguburkan saudaramu di sebuah rimba. Karena tak kutahu namanya, kutandai saja ia dengan tulisan KORBAN NOMOR 65.