Awalnya hanyalah mengenai lukisan celeng, tapi kemudian buku ini bercerita tentang politik, mental, tingkah laku, kemunafikan, kekejaman, kejahatan, dendam, nafsu, naluri, dan nasib manusia yang laksana celeng. Buku ini bagaikan mengulang kata-kata filsuf Friedrich Nietzsche: binatang buas itu belum mati, dalam peradaban modern ini. binatang buas itu masih hidup, makin hidup, malahan ia diilahikan.
Format:
Paperback
Pages:
176 pages
Publication:
1999
Publisher:
Gramedia Pustaka Utama
Edition:
Language:
ind
ISBN10:
9796554917
ISBN13:
9789796554911
kindle Asin:
9796554917
Tak Enteni Keplokmu: Tanpa Bunga dan Telegram Duka
Awalnya hanyalah mengenai lukisan celeng, tapi kemudian buku ini bercerita tentang politik, mental, tingkah laku, kemunafikan, kekejaman, kejahatan, dendam, nafsu, naluri, dan nasib manusia yang laksana celeng. Buku ini bagaikan mengulang kata-kata filsuf Friedrich Nietzsche: binatang buas itu belum mati, dalam peradaban modern ini. binatang buas itu masih hidup, makin hidup, malahan ia diilahikan.