Pingsan di hari pertama MOS jelas bukan cara yang Lena inginkan untuk memulai masa putih abu-abunya. Apalagi untuk kesan pertama yang baik jika ia ingin diterima The Regals, klub bisbol di sekolah barunya itu. Dan yang lebih parahnya lagi, penolongnya tak lain adalah Segara, bintang utama tim bisbol SMA Menara Bangsa.
Berkat bantuan Jessa, ketua tim sofbol putri, Lena berhasil selangkah lebih dekat dengan mimpinya. Diterima jadi manajer tim, mendapat seorang sahabat, dan sosok wanita yang mampu mengisi kekosongan hatinya. Sayangnya, tak seperti kisah dalam dongeng, semuanya tidak berjalan lebih mudah sejak itu. Puncaknya adalah ketika teman-temannya merayakan hari ualng tahun Lena. Hari yang tak pernah lagi Lena rayakan sejak tiga tahun lalu....
Mama... saat itu, Lena ingin menyerah. Lena hanya ingin menyerah. Bolehkan Lena menyerah?
Pingsan di hari pertama MOS jelas bukan cara yang Lena inginkan untuk memulai masa putih abu-abunya. Apalagi untuk kesan pertama yang baik jika ia ingin diterima The Regals, klub bisbol di sekolah barunya itu. Dan yang lebih parahnya lagi, penolongnya tak lain adalah Segara, bintang utama tim bisbol SMA Menara Bangsa.
Berkat bantuan Jessa, ketua tim sofbol putri, Lena berhasil selangkah lebih dekat dengan mimpinya. Diterima jadi manajer tim, mendapat seorang sahabat, dan sosok wanita yang mampu mengisi kekosongan hatinya. Sayangnya, tak seperti kisah dalam dongeng, semuanya tidak berjalan lebih mudah sejak itu. Puncaknya adalah ketika teman-temannya merayakan hari ualng tahun Lena. Hari yang tak pernah lagi Lena rayakan sejak tiga tahun lalu....
Mama... saat itu, Lena ingin menyerah. Lena hanya ingin menyerah. Bolehkan Lena menyerah?