Read Anywhere and on Any Device!

Subscribe to Read | $0.00

Join today and start reading your favorite books for Free!

Read Anywhere and on Any Device!

  • Download on iOS
  • Download on Android
  • Download on iOS

Keajaiban Paling Hebat di Dunia: Sepilihan Puisi

Arafat Nur
4.11/5 (18 ratings)
Sajak-sajak Arafat Nur banyak mengandung aforisma yang menarik dan mengejutkan. Sejumlah aforisma ciptaannya merefleksikan hubungan penyair dengan puisinya. Hormat saya untuk aforisma-aforisma ini: “Puisi adalah jalan, bukan kesimpulan. Jejaknya menyisakan tanya di setiap kata yang tak sempurna, tak berarti.” – “Kekasih cantikmu tidak menemukan apa pun dalam puisimu, seumpama lampu-lampu yang gagal dinyalakan, yang tak kuasa memanggil apa-apa, selain rajam kesunyian.” – “Kenapa kebahagiaan yang sederhana itu kaubuat menjadi sangat rumit?” – “Di sini aku hanya mampu menggubah puisi dari penggalan-penggalan pendek kata-katamu yang meninggalkan gema panjang di ingatanku.” – “Di dalam diriku begitu banyak orang yang mengajakku berbincang macam-macam.” – “Aku menulis puisi dari orang-orang dalam diriku yang membisikkan kata perkata ke telinga.” – “Terkadang Tuhan turun di hatimu, tapi tidak tinggal lama.” – “Aku suka puisi yang kala dibaca begitu nikmat, serupa kopi dibubuhi susu, diberikan pemanis madu (aku tak terlalu suka gula), diseduh lembut tanganmu.” – “Sebenarnya puisi juga kamar luas yang melebihi dunia.” – “Kekasihmu pun tak ada di sana, dia telah tersesat dalam puisi-puisi yang kaucumbui semalam dan tak mungkin bisa kembali.”

Joko Pinurbo, penyair
Format:
Paperback
Pages:
144 pages
Publication:
2017
Publisher:
Basabasi
Edition:
1
Language:
ind
ISBN10:
ISBN13:
kindle Asin:
B0DM1PKMD7

Keajaiban Paling Hebat di Dunia: Sepilihan Puisi

Arafat Nur
4.11/5 (18 ratings)
Sajak-sajak Arafat Nur banyak mengandung aforisma yang menarik dan mengejutkan. Sejumlah aforisma ciptaannya merefleksikan hubungan penyair dengan puisinya. Hormat saya untuk aforisma-aforisma ini: “Puisi adalah jalan, bukan kesimpulan. Jejaknya menyisakan tanya di setiap kata yang tak sempurna, tak berarti.” – “Kekasih cantikmu tidak menemukan apa pun dalam puisimu, seumpama lampu-lampu yang gagal dinyalakan, yang tak kuasa memanggil apa-apa, selain rajam kesunyian.” – “Kenapa kebahagiaan yang sederhana itu kaubuat menjadi sangat rumit?” – “Di sini aku hanya mampu menggubah puisi dari penggalan-penggalan pendek kata-katamu yang meninggalkan gema panjang di ingatanku.” – “Di dalam diriku begitu banyak orang yang mengajakku berbincang macam-macam.” – “Aku menulis puisi dari orang-orang dalam diriku yang membisikkan kata perkata ke telinga.” – “Terkadang Tuhan turun di hatimu, tapi tidak tinggal lama.” – “Aku suka puisi yang kala dibaca begitu nikmat, serupa kopi dibubuhi susu, diberikan pemanis madu (aku tak terlalu suka gula), diseduh lembut tanganmu.” – “Sebenarnya puisi juga kamar luas yang melebihi dunia.” – “Kekasihmu pun tak ada di sana, dia telah tersesat dalam puisi-puisi yang kaucumbui semalam dan tak mungkin bisa kembali.”

Joko Pinurbo, penyair
Format:
Paperback
Pages:
144 pages
Publication:
2017
Publisher:
Basabasi
Edition:
1
Language:
ind
ISBN10:
ISBN13:
kindle Asin:
B0DM1PKMD7